Tukang Gali Kubur Ini Terkejut Saat Menggali Makam Alm Joya Terduga Pencuri Ampli Mushola
Jakarta - Polisi membongkar makam MA, tertuduh pencuri
amplifier Musala Al-Hidayah yang tewas diamuk dan dibakar massa. Penggali makam
TPU Kedondong, Ahmad, menceritakan kisahnya menggali makam MA.
Baca Juga :
Tukang Gali Kubur Ini Terkejut Saat Menggali Makam Alm Joya Terduga Pencuri Ampli Mushola |
"Kebetulan
saya yang menggali makamnya. (Jenazah)
diplastik (kantong mayat) waktu diangkat, plastiknya dibuka," ujar Ahmad
di lokasi pemakaman, Rabu (9/8/2017).
Autopsi dilakukan untuk mengetahui
penyebab pasti kematian MA. Proses pembongkaran dan autopsi jenazah dilakukan
tim forensik Rumah Sakit Polri.
Baca Juga :
Ahmad mengaku tidak lihat wajah tertuduh
pencuri amplifier musala. Namun dia bisa merasakan bagian tubuh jenazah telah
hancur.
"Tubuh masih utuh, tapi lembek karena ada berair. Ya sebetulnya
wajar saja, karena sudah seminggu dikubur," paparnya
Baca Juga :
Selama autopsi, Ahmad tidak diperbolehkan melihat oleh
tim forensik. Ketika dikubur kembali, jenazah dipakaikan kain kafan yang baru.
"Saya
tidak lihat tubuhnya, kalau tadi (autopsi) bongkar di atas, kain kafan
(jenazah) diganti baru, dan plastik (kantong mayat) dikubur lagi karena masih
banyak darah (sisa bagian tubuh)," beber Ahmad.
Baca Juga :
Ahmad mengaku melihat
proses pemakaman MA yang berjalan tanpa hambatan. Dia juga merasakan ada satu
keanehan yang dialaminya ketika menggali makam pertama kalinya.
"Ini ada
bedanya, tanah itu harusnya udah ada mayatnya, ada yang dikubur lima tahun
lalu. Tapi, pas saya gali, mulus dan kosong," ujar Ahmad.
Baca Juga :
Menurut Ahmad,
tertuduh pencuri amplifier dikuburkan di atas makam orang. Namun jenazah yang sebelumnya
telah dikubur tidak menyisakan tulang belulang. "Saya gali dalamnya 1,5
meter. Biasanya sih harusnya ada (tulang). Tapi ini kenapa bisa kosong. Ya,
anehnya di situ," pungkasnya.
sumber :
https://news.detik.com/berita/d-3593034/cerita-penggali-kubur-saat-menggali-makam-tertuduh-pencuri-ampli
Komentar
Posting Komentar